γ [β€οΈ] Wahhh, gimana nih πavegank cerpennya?? seru banget kan??. Terimakasii yaa bagi yang sudah menyimak cerpen yang di bawakan oleh Bbie dan kawan kawan hehe. See you πavegank!! βοΈ
CAST π«π«π«π«π«π«π«π« β£ Ajian as Gitarisβ β£ Bbie as Vokalisβ β£ Dhafian as Pianisβ β£ Kenzie as Bassistβ β£ Zuel as Drummerβ β£ Celoo as Vokalisβ β£ Ruenza as Violinistβ
Ruenza: /Mengambil potongan daging yang sudah dimasak tadi oleh Ajian dan Kenzie; membuka layar handphone dan buka gallery; melihat foto-foto saat MaveForce baru saja dibentuk/ Kadang gua mikir, gimana ya rasanya kalau dulu gua sama kalian nggak mulai band ini? Kita bener-bener mulai dari nol banget, cuma modal mimpi sama gitar pinjeman. Nggak ada yang nyangka kan, perjalanan bakal sejauh ini. Tapi di balik panggung, ada cerita obrolan tengah malam, ngopi sambil ngejokes receh, bahkan debat-debat kecil yang kadang bikin kita kesel.
Dhafian: /Ambil minuman yang ada diatas meja; menyandarkan kepala kebangku; mendengar ucapan Ruenza/ Haha iya bener juga ya. Gua sadar, band ini nggak cuma soal musik atau panggung gede. Ini soal keluarga, bro. Kita saling backup pas yang lain down, saling dorong buat jadi versi terbaik dari diri sendiri.
Ajian: /Mendengarkan Dhafian dan Ruenza; kekeh; merangkul Kenzie dan Bbie/ Kadang, gua inget lagi momen-momen pas kita baru mulai. Main di garasi, suara fals, drum bekas yang nyaris patah, tapi rasanya seru banget. Kita nggak peduli soal apa kata orang, yang penting main musik bareng. Terus waktu kita mulai manggung kecil-kecilan, dibayar cuma nasi kotak, atau malah kadang cuma tepuk tangan. Tapi kita tetep gas, karena kita tahu ini bukan soal duit, ini soal mimpi.
Kenzie: /Membiarkan Ajian merangkul bahuku; mendengarkan topik malam ini; melanjutkan pembicaraannya/ Dan lo tau yang paling keren? Kita nggak pernah ngerasa jalan sendiri. Ada momen-momen di mana gua pengen nyerah, tapi kalian selalu ada buat ngingetin gua kenapa kita mulai dari awal. Kita beda-beda, tapi pas bareng, kita jadi satu frekuensi. Kayak potongan puzzle yang pas, meskipun kadang suka ribut soal hal kecil. Tapi ribut itu justru bikin kita makin solid, bikin kita tahu gimana saling ngerti satu sama lain.
Celoo: /Meminum cola yang ada ditanganku; mengingat sesuatu; tersedak; menelan semua colanya/ LO PADA INGET GA YANG ITUUU, pas alat kita rusak di tengah show? Semua panik, tapi kita tetep lanjut, tetep bikin crowd happy. Itu momen yang bikin gua sadar, band ini bukan cuma tentang skill, tapi tentang chemistryβtentang lo bisa percaya sama orang-orang di samping lo, apa pun yang terjadi. Keren banget ya kita, gua sayang banget sama lu semua!!
Zuel: /Melihat tingkah Celoo; menggelengkan kepala; tersenyum kepada semuanya; menghela nafas/ Buat gua, MaveForce lebih dari sekadar nama atau lagu. Ini rumah. Tempat di mana gua bisa jadi diri gua sepenuhnya tanpa takut dihakimi. Tempat gua tahu, kalau gua jatuh, bakal ada yang narik gua berdiri lagi. Kita bukan cuma bikin musik, bro. Kita bikin sejarah, bikin sesuatu yang nanti bakal kita inget sambil senyum waktu kita udah tua.
Bbie: /Merasakan suasana semakin mellow; menahan untuk tidak menangis; memeluk Zuel dengan erat lalu melepasnya/ Gua mau bilang ini dari lama tapi gua gengsi. Gua pengen bilang makasih. Buat lo semua yang udah jadi bagian dari perjalanan ini, yang nggak pernah nyerah meskipun kadang rasanya berat banget. Kalau bukan karena lo semua, gua nggak bakal ada di sini sekarang. Makasih udah percaya sama mimpi ini dari awal, makasih udah jadi lebih dari sekadar temenβkalian keluarga gua. /Merasakan air mata netes; menutup muka karna malu lalu mengusap air mata/
Celoo: /Melihat Bbie yang nangis; tertawa terbahak-bahak/ YAAHH NANGISS HAHAHAHHA
Ruenza: /Menggelengkan kepala sambil tersenyum; mengarahkan kamera ke arah semuanya yang sedang tertawa lalu memotret nya beberapa kali/
Semuanya pun tertawa dan meledeki Bbie. Malam itu adalah topik pembicaraan yang sangat hangat, meskipun malam itu sangat mellow, tetapi mereka harus terus bahagia. Jika bukan karena mereka semua, maka MaveForce tidak akan tercipta.
Kenzie: /Mengambil beberapa bungkus marshmellow dan bahan-bahan untuk BBQ; berjalan menghampiri ajian hendak menyuapi marshmellow nya; melihat ajian membuka mulut/ et gak jadi enak aja, ambil sendiri /Masukkan marshmellow ke mulut sendiri/
Ajian: /Membuka mulut hendak di suapi marshmellow; memutarkan bola mata malas/ Walah sialan /lanjut menata beberapa peralatan/
Zuel: /Tak sengaja menjatuhkan beberapa sosis; panik/ Aaduhh bahayaa, ambil aja deh belum lima menit juga /Memunguti beberapa sosis yang berjatuhan kembali; memasukkan lagi ke dalam bungkus nya/
Dhafian yang tak sengaja melihat Zuel menjatuhkan beberapa sosis hanya menepuk jidatnya, tidak heran lagi kalau temennya itu sangat lah ceroboh.
Ruenza: /Berlari menghampiri Bbie dan Celoo yang sedang asik bermain air/ jahat banget kok gua gak di ajak??? nanti di omelin yang lain karna ngga bantuin beresΒ²
Celoo: /Berdiri di tepian air sembari menunggu ombak; mendengar ucapan Ruenza/ tau anjir gua aja di tarik sama bbie sini lah main air kita biarin yang lain beresΒ²
Bbie: /Terkekeh mendengar ucapan Celoo dan Ruenza/ Hehe maaf ya njaa /Menganggukkan kepala saat mendengarkan Celoo/ gass lahh tunggu mereka mau selesai aja baru kita bantuin
22.15 WIB
Tak terasa beberapa menit telah berlalu, akhirnya mereka berempat telah selesai mendirikan tenda, beberapa kali percobaan karena angin yang terus bertiup kencang, mereka pun berniat untuk menghidupkan api unggun dan membakar beberapa sosis, marshmellow, ubi, dan kentang, untuk mereka makan bersama sama dan menghilangkan rasa penat setalah konser di cafe MaveForce beberapa jam yang lalu.
Dhafian: /Melihat Celoo yang memakan sosis; mengingat kejadian beberapa jam yang lalu/ Cel Cel itu sosisnya udah jatuh di pasir gara gara zuel, masa lo masih makan sosis kotor /melihat ke arah zuel; mengeluarkan lidah/ Wlee
Zuel: /Melihat ke arah dhafian; marah/ DHAFIAN AH, ITU SOSISNYA KAN SEBELUM DI BAKAR DI CUCI DULU! jadi udah engga kotor tau /pergi ke samping bbie; peluk bbie/ Huee bbie liat dhafian
Bbie: /Melihat zuel yang jalan ke arahku dengan muka cemberutnya; balas pelukannya; usap punggungnya/ nanti dhafiannya kita ceburin ke pantai aja ngeselin emang anaknya
Mereka yang melihat interaksi antara Zuel dan Bbie sudah biasa, karna hampir setiap hari mereka berdua berpelukan, dan mereka berdua ini banyak yang bilang kalau mereka kembar tapi tak sama. Setelah semua makanan sudah mereka habiskan, sekarang mereka ingin melakukan deeptalk didalam tenda
Setelah MaveForce tampil, mereka pun langsung berkumpul di backstage untuk merencanakan mereka akan pergi kemana mereka habis ini.
Kenzie: /Membuka jaket yang ia kenakan; merasa sangat gerah; jalan kearah kipas dan berdiri didepannya; menoleh kearah belakang karna mendengar teriakan/
Celoo: /Merasa gerah sehabis tampil; melihat Kenzie yang berdiri didepan kipas; teriak kearah Kenzie/ WOII KENJOYY JANGAN DISITU GERAHH!!
Kenzie yang mendengar itu pun langsung menyingkir, karna jika tidak Celoo akan terus berteriak dengan suaranya yang melengking itu.
Dhafian: /Tiduran dilantai karena merasa sangat lelah; memejamkan mata sejenak; menghela nafas/ Ini mau kemana jadinya? Ngantuk gue
Kenzie: /Mendengar Dhafian; lari kearah teman-temannya; tanpa fikir panjang Kenzie langsung memotong pembicaraan Dhafi/ Kalau ke pantai gimana? Ngadem dulu ga sih, emm sekalian camping!! Seru banget ga sih?
Mereka pun setuju dengan ide tersebut, mereka langsung bersiap siap untuk menuju pantai dan tidur di hotel malam ini. 40 menit berlalu, mereka pun sudah tiba di pantai, Ajian dan Kenzie menggunakan motor, sedangkan Dhafian, Bbie, Celoo, Zuel dan Ruenza menggunakan mobil. Sesampainya nya di sana mereka pun langsung memarkirkan kendaraan.
Bbie: /Membuka pintu mobil; turun dari mobil; menggandeng tangan Celoo; berlari ke arah pantai/ CELOO AYO CEPETAN, PANTAII IM COMINGGG
Celoo: /Turun dari mobil; tangan di gandeng oleh bbie; mengikuti bbie berlari/ Ihh Bbie pelan pelan ini gelap
Ruenza: /Melihat Celoo dan bbie berlari; berteriak/ KOKK GUA GA DI AJAK /Mengejar Bbie dan Celoo; sambil terus berteriak dan menghentakkan kaki/ BBIE CELOO TUNGGUIN GUA
Zuel: /Melihat ruenza berlari; bersiap untuk berlari; di tahan oleh Dhafian; menoleh ke arah Dhafian; memasang wajah cemberut/ Dapp, ko gua di tahan si
Dhafian: /Menahan Zuel yang ingin lari; membuka bagasi; mengambil tenda: memberikan tenda ke pada zuel/ Jangan kabur lu, bantuin gua dulu /menutup bagasi mobil; menutup pintu mobil/ Bbie kebiasaan pintu mobil kaga pernah di tutup /menghela nafas; berjalan ke arah Ajian dan Kenzie yang sudah memasang alat BBQ/
Ajian: /Menyalakan alat untuk BBQ; menyiapkan piring dan capitan; lihat kearah kenzie yang ingin mengikuti Celoo/ Ken, ambil bahan-bahannya gih ke mobil. Jangan kabur lo
Kenzie: /Melihat Celoo yang lari; jalan mendekat kearah Celoo; menoleh ke arah sumber suara/ Aihh, yaudah iyaaa
Bbie: /Mendengar Celoo yang sedang bernyanyi; tersenyum ke arah Celoo; melihat ke arah penonton; menikmati pukulan bass yang di mainkan Zuel; bergerak sesuai irama gitar yang di mainkan Kenzie; mulai menyanyi/ Lalu mataku merasa malu Semakin dalam, ia malu kali ini Kadang juga ia takut Tatkala harus berpapasan di tengah pelariannya Di malam hari menuju pagi Sedikit cemas, banyak rindunya Uuuuu-uuuuu-uu
Celoo: /Mendengar bbie bernyanyi; tersenyum tipis; menikmati lagu; mengangkat mic bersiap bernyanyi kembali; menoleh ke arah bbie; mendekat ke arah bbie/ Lalu mataku merasa malu Semakin dalam ia malu kali ini Kadang juga ia takut Tatkala harus berpapasan di tengah pelariannya
/Tersenyum mendengar suara indah Celoo; bertatapan dengan Celoo; mendekatkan diri ke Celoo; bergerak sesuai instrumen yang di mainkan Kenzie dan Ajian; bernyanyi bersama Celoo/ Di malam hari menuju pagi Sedikit cemas, banyak rindunya Uuuuu-uuuuu-uu
Celoo: /Menoleh ke arah kenzie; tersenyum kecil; mengedipkan sebelah mata; merangkul pundak bbie; melepas rangkulan; menarik nafas; menyanyikan lirik berikutnya; bernyanyi bersama/ Di malam hari menuju pagi Sedikit cemas, banyak rindunya Uuuuu-uuuuu-uu
Celoo & Bbie: /Tersenyum ke arah penonton; merangkul pundak Celoo; melepaskan rangkulan Celoo; berjalan ke arah Dhafian; tersenyum ke arah Dhafian; mendekat ke arah Celoo; ikut bernyanyi bersama Celoo/ Di malam hari menuju pagi Sedikit cemas, banyak rindunya Uuuuu-uuuuu-uu
/Tersenyum ke arah penonton; jalan mendekat ke bbie; merangkul pinggang bbie; menatap wajah bbie; tersenyum; melepas rangkulan; menyanyikan lirik terakhir; melambaikan tangan ke arah penonton/ Di malam hari menuju pagi Sedikit cemas, banyak rindunya Uuuuu-uuuuu-uu
/Jalan mendekati Celoo; tersenyum saat Celoo merangkul pinggang ku; menatap balik wajah Celoo; ikut tersenyum; Celoo melepas rangkulan; menyanyikan lirik terakhir bersama Celoo; melambaikan tangan ke arah penonton/ Di malam hari menuju pagi Sedikit cemas, banyak rindunya Uuuuu-uuuuu-uu
Celoo: /Mengatur nafas; mematikan mic; tersenyum tipis; melambaikan tangan; heart sign; berlari ke arah kenzie; berdiri di samping kenzie/ babaiii guysss
Bbie: /Mengatur nafas; mematikan mic; tersenyum ke arah penonton; membungkuk ke arah penonton; berdiri kembali/ babaii guyss, lofyuuu
Dhafian: /Tangan kiri memainkan akor dasar; menjaga irama dengan stabil; tangan kanan mengalirkan melodi utama dengan halus; fokus penuh pada keyboard; sesekali mata menutup untuk merasakan musik lebih dalam/
Ajian: /Memulai petikan dengan melodi yang lembut; jari kiri menekan senar dengan presisi; mengubah akord dengan mulus; memberikan nuansa yang berbeda pada setiap ketukan; membuat suara gitar mengisi ruang dan menyebarkan ketenangan/
Ruenza: /Menekan jari di sepanjang fingerboard; mengatur nada; menghasilkan alunan melodi yang lembut dan harmoni yang menenangkan; tubuh ikut bergoyang pelan mengikuti ritme/
Kenzie: /Mendengar irama; memindahkan jari jari sesuai dengan chord; menggesek pick mengikuti irama musik; menekan senar senar; memainkan nya dengan santai sesuai irama yang ada; memindahkan jari jari sesuai dengan chord lagu/
Zuel: /Memukul floor tom dengan pukulan lembut; menghasilkan suara bass yang pelan namun dalam; tangan kiri bergeser ke snare untuk memainkan note yang ringan; tangan kanan tetap menjaga alunan pelan pada hi-hat; membiarkan keheningan berbicara di sela-sela permainan/
Ajian: /Mengatur gitar agar mendapatkan posisi yang nyaman dan tidak lupa untuk menyetem nya; memainkan senar nya satu persatu; merasa sudah pas; memberi kode ke Zuel untuk memulai/
Zuel: /Memulai dengan memukul snare drum ringan untuk menandai tempo; Menjaga ritme yang tenang dan stabil; kaki mulai menginjak pedal kick drum pada ketukan pertama dan ketiga; Tangan kanan menyentuh hi-hat secara perlahan; mengikuti setiap ketukan dengan lembut /
Dhafian: /Mulai dengan memainkan akor dasar dengan tangan kiri; menggunakan suara piano di keyboard; tangan kanan memainkan melodi utama dengan lembut dan ekspresif; sesuaikan volume agar tidak terlalu keras; menciptakan nuansa intim/
Celoo: /Drum dan Gitar mulai dimainkan dengan lembut; mengiringi suasana yang intim; Tangan memegang mic holder dengan erat; tubuh sedikit condong ke depan; memejamkan mata; meresapi lirik yang akan dinyanyikan; suara mulai keluar pelan namun penuh perasaan; mulai menyanyi/ Tak terasa gelap pun jatuh Di ujung malam, menuju pagi yang dingin Hanya ada sedikit bintang malam ini Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya