ㅤㅤㅤㅤ perpaduan anantara ‣ realitas (&.) mimpi. di mimiknya tersirat cerita lama yang tak perlu diselesaikan karena afsunnya ada di losongs itu sendiri. bak Bandung yang merangkul secara perlahan lalu melepaskan manis getirnya perleraan: triumph eps, XI. 𖦞 .. | 3:29 ──── ────
ㅤㅤㅤㅤ 𝄞───xi, page 's.. ⚘ ︱ santapan malam hari yang tampak tenteram namun merebut kembali renjana yang tak kunjung usai, deru angin sepoi—sepoi yang menyeka dedaunan lembap di bibir Braga. ada ranah di balik kegetirannya, disepertikan ► kentara remang penerangan lampu umum yang menyuluhi trotoar basah paska persipitasi cair. dia tak pernah mendesak untuk mengerti atau dimengerti, ia hanya datang memberikan kesan yang kuat di memori sepertinja tempaus kopi tertinggal di cawan kemudian, pada waktunya tegukan paling terakhir.” .. 70's — ☽
ㅤㅤ “ dikala lampu-lampu kota berpendar, ㅤㅤ ia berjalan dalam temaram, menyusuri ㅤㅤ gang—gang rumit yang dipenuhi ㅤㅤ kesturi presipitasi cair dan banyak ㅤㅤ mimpi yang dibisikan dari arkais. ㅤㅤ kehadirannya disamarkan, akan tetapi ㅤㅤ tak bisa begitu saja diabaikan. ia adalah ㅤㅤ bagian dari santapan malam, sebentuk ㅤㅤ akara yang berasimilasi dengan ㅤㅤ enigma Bandung, menghadirkan ㅤㅤ tanpa banyak aspirasi tapi berbekas ㅤㅤ di setiap sudut yang disentuh. ” ㅤㅤ ■ bagaikan Dago, yang selalu setiaawan menyimpan catatan yang berisi penjelasan panjang, ia juga adalah penunggu kisah-kisah yang tak terucap membiarkannya baya dalam lengang tanpa perlu dihias kata—kata: poetic, setiap langkahnya ialah nada renjana bergaung di trotoar-trotoar yang lengang, seakan ia menyapa santapan malam dengan bisikan—bisikan tak terdengar, mengirimkan rasa yang hanya ia dan kota ini yang tahu |‣ . .