Laporan histologi menyatakan insiden troboemboli vena (VTE) pada pasien covid-19 meningkat 8% hingga 54% lebih tinggi dari pada infeksi virus influenza lainnya. Keadaan hiperkoagulasi dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan sistem kardiovaskuler termasuk resiko terjadinya stroke, bahkan pada pasien dibawah usia 50 tahun. Pada penelitian postmortem ditemukan terjadinya trombosis 58% dan 25 % dari kasus trombosis pada pasien covid-19 diindikasikan sebagai penyumbang angka mortalitas (Hippensteel, 2020). Meskipun koagulasi dan trombosis dapat terjadi pada pasien kritis akibat penyakit lain selain infeksi covid-19, namun manfaat pengobatan anti koagulasi tidak memiliki manfaat dari pada pengobatan yang diberikan pada kasus koagulasi yang dialami oleh pasien dengan infeksi covid-19. Koagulasi pada pasien selain covid-19 diindikasikan sebagai konsekuensi dari sepsis (Hippensteel, 2020).