cavarela oxy

Panjang juga kegabutan gw, terimakasih untuk yang bersedia membaca, selamat pagi n have nice week end. Gw oxy sampai jumpa di podcast gw minggu depan (request dari bestie gw numpuk).

Referensi: https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/nejme2111151, https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/ajplung.00199.2020

Terapi LMWH pada pasien covid-19 masih dalam penelitian, beberaopa kontraindikasi dan pertimbangan termasuk variabel keparahan pasien, terlibatnya beberapa organ yang mengalami komplikasi, kemampuan sel pasien dalam menerima terapi heparin, adanya kemungkinan reaksi alergi atau sensitifitas terhadap heparin termasuk faktor faal homeostasis pada pasien, dan pertimbangan adanya luka pada paru-paru pasien merupakan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian terapi heparin sebagai antikoagulan pada pasien dengan covid-19 (Cate, 2021).

Pada penelitian virologi kemampuan heparin mengikat protein peningkatan SARS-CoV-2 dan penghambat kompetitif masuknya virus ke dalam sel inang, sehingga mengurangi kemampuan infeksi sel. Menariknya, heparin dengan rantai pendek, berbanding lurus dengan efektifitas heparin berat molekul rendah pada terapi antikoagulasi terapeutik. Kemampuan heparin berat molekul rendah sebagai anti virus masih diperdebatkan dikalangan virologi (Hippensteel, 2020).

Heparin sebagai pilihan alternatif penanganan VTE pada pasien covid-19 ditemukan pertama dari laporan retrospektif pasien dengan COVID-19 dari Wuhan, Cina. Pasien yang meneriman profilaksis heparin memiliki penurunan angka mortalitas 20% lebih rendah dari pada pasien yang tidak mendapatkan terapi tersebut (Hippensteel, 2020). Beberapa riset pemberian terapi LMWH pada pasien dengan gangguan multiple organ memiliki resiko terjadinya perdarahan 3,8% lebih besar dari pada pasien yang memiliki gangguan organ sedang sebagai sekunder dari infeksi covid-19 sebesar 2,3%. Dalam literatur tambahan pemberian LMWH dapat menurunkan angaka mortalitas pasien covid-19 karena VTE, namun peningkatan resiko perdarahan meningkat 1,9% insidensi dibandingkan dengan pasien yang diberikan tromoprofilaksis yaitu sebesar 0,9% (Cate, 2021).

Dalam studi awal didapatkan adanya hubungan antara kadar d-dimer plasma dengan kelangsungan hidup pada pasien. Laporan epidimiologi tersebut mendorong beberapa hipotesis untuk mencari efektifitas pencegahan terjadinya VTE pada pasien yang meneriman tromboprofilaksis standart. Pilihan terapi profilaksis dengan heparin berat molekul rendah (LMWH) merupakan alternatif pencegahan terjadinya VTE pada pasien covid-19 (Cate, 2021).

Insiden terjadinya troboemboli vena (VTE) pada pasien covid-19 terjadi pada 14,1 % pasien, kondisi ini merupakan salah satu bagian penyerta dari badai sitokinin, adanya pengaktifan mekanisme radang mengaktifan trombosit, sel endotel, proses inflamasi, mikrovestikel, sebagai mekanisme general adaptation syndrome (GAS) yang terjadi pada pasien dengan covid-19. Komposisi komplek berada dalam permukaan sel dan trombin yang terikat fibrin memiliki sensitifitas reaktif terhadap penghambatan aktivasi antitrombin sebagai kofaktor heparin dalam LMWH (Cate, 2021).

Laporan histologi menyatakan insiden troboemboli vena (VTE) pada pasien covid-19 meningkat 8% hingga 54% lebih tinggi dari pada infeksi virus influenza lainnya. Keadaan hiperkoagulasi dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan sistem kardiovaskuler termasuk resiko terjadinya stroke, bahkan pada pasien dibawah usia 50 tahun. Pada penelitian postmortem ditemukan terjadinya trombosis 58% dan 25 % dari kasus trombosis pada pasien covid-19 diindikasikan sebagai penyumbang angka mortalitas (Hippensteel, 2020). Meskipun koagulasi dan trombosis dapat terjadi pada pasien kritis akibat penyakit lain selain infeksi covid-19, namun manfaat pengobatan anti koagulasi tidak memiliki manfaat dari pada pengobatan yang diberikan pada kasus koagulasi yang dialami oleh pasien dengan infeksi covid-19. Koagulasi pada pasien selain covid-19 diindikasikan sebagai konsekuensi dari sepsis (Hippensteel, 2020).

Halo facter, selamat pagi. Kangen gw gak? Pasti kangen lah. Pagi ini gw akan memberikan podcast yang sedikit berbeda, sebagai hari yang cukup emosional karena rumah kedua gw @manufuckture harus bubar karena kesibukan para fo dan admin. Podcast kali ini gw persembahkan untuk rumah kedua gw @manufuckture. Jangan kwatir gw akan terus berkarya di ch gw @antaresoxy1 (tolong jangan salah ketik, jika angka “1” hilang beda lagi isinya). Hari ini gw akan berbagi sedikit bahan literasi hasil kegabutan gw sambil menunggu “my world membuka mata” (aliran bucin bro). Bahasan hari ini sedikit random yaitu “terapi heparin pada pasien covid-19” (random kan gw?). baik kita mulai 3 ... 2 ... 1 ... on.

Gimana tambah wawasan kan?. Mau tau gimana kalau hormon maskulin pada laki-laki rendah dan lebih dominan hormon feminim?, Apa bisa terjadi?. Mau tau dampaknya?, stay tune di podcast ch @manufuckture.

Kami ucapkan terimakasih mau membaca podcast @manufuckture dan sampai jumpa di podcast kami selanjutnya, see you.

Referensi: https://www.researchgate.net/publication/13607151_Sex_hormones_and_the_brain, https://www.researchgate.net/publication/285762168_Sex_hormones_mood_and_cognition, https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/089543569290203Y, https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/hormones

4. Esterogen
Hormon ini dimiliki oleh laki-laki dan perempuan, meskipun lebih dikenal sebagai hormon “feminim” bersama progesteron hormon ini berfungsi penting dalam perkembangan seksual pubertas (misal perubahan bentuk pinggul, pembesaran payudara), hormon ini berfungsi menyiapkan rahim pada awal siklus mentruasi dan awal masa kehamilan, mengatur proses metabolisme tubuh, termasuk pertumbuhan tulang dan kadar kolesterol darah. Pada laki-laki hormon esterogen berfungsi dalam proses pematangan sperma. Satu lagi fungsi penting hormon esterogen manusia yaitu menjaga kelenturan pembuluh darah.

5. Progesteron
Hormon ini merupakan soul mate dari hormon esterogen, meskipun mereka soul mate dan memiliki fungsi yang hampir sama pada proses menstruasi pada perempuan, hormon progesteron lebih dominan dalam menjaga kehamilan dan perkembangan fetus (janin dalam kandungan saat kehamilan). Pada laki-laki hormon ini berfungsi untuk merangsang pembentukan hormon testosteron. Hormon esterogen dan progesteron pada manusia diproduksi di kelenjar adernal dan sel2 lemak, tapi pada perempuan hormon ini juga diproduksi di indung telur.

3. Testosteron
Hormon ini mewakili “maskulin” laki-laki, perempuan juga memiliki testosteron dengan kadar lebih kecil. Hormon ini meningkat saat pubertas dan mulai menurun pada usia 30 tahun. Pada laki-laki hormon ini berfungsi mengendalikan gairah seksual, produksi sperma, kepadatan tulang dan massa otot. Hormon ini juga mempengaruhi perubahan fisik dan mood pada laki-laki. Perempuan juga memiliki hormon testosteron meskipun kadarnya tak sebanyak laki-laki, fungsinya pada perempuan mengontrol mood, gairah seksual, menjaga tulang tetap kuat, meringankan nyeri dan menjaga kemampuan berfikir logis. Hormon ini selain berfungsi sebagai hormon reproduksi juga berfungsi sebagai hormon yang menjaga otot dan tulang.

1. Follicle Stimulating Hormon (FSH)
Hormon ini diproduksi di otak tepatnya kelenjar pituitari, penting dalam perkembangan seksual, selain mempengaruhi bentuk fisik saat fase pubertas, pada perempuan hormon ini juga penting dalam pembentukan sel telur di indung telur dan mengendalikan siklus menstruasi, ini sebabnya tiap perempuan punya siklus menstruasi yang berbeda. Sedangkan pada laki-laki hormon ini berfungsi produksi sperma (sperma ye, bukan semen) dan perkembangan organ kelamin sekunder.

2. Luteinizing Hormone (LH)
Hormon ini diproduksi di tempat yang sama dengan FSH, mereka couple saling melengkapi. Pada perempuan hormon ini mempengaruhi kerja indung telur, pelepasan sel telur pada saat ovulasi, siklus menstruasi, dan tingkat kesuburan. Pada laki-laki hormon ini berfungsi merangsang produksi testosteron, dan mempengaruhi bentuk maupun jumlah sperma (kecebong virtual).

Halo facter, selamat sore. Ketemu lagi dg gw oxy ganteng, gimana week end kalian, menyenangkan?, melengkapi hari minggu kalian gw and all team @manufuckture akan menemani dengan podcast mingguan.
Gak terasa dua tahun kita beradaptasi dengan kondisi pandemi, tetap jaga promkes dimanapun kalian gentayangan.
Seperti janji gw minggu kemarin, minggu ini gw akan membahas hormon reproduksi baik pada laki-laki, hormon reproduksi terkait erat kesehatan reproduksi, kesuburan dan seksualitas. Hormon ini ada sejak kita masih dalam bentuk janin, tapi aktif saat pubertas. Apa saja hormon reproduksi yang gw maksud, simak ya:

Selain berperan membuat kita "terbang ke atas langit" karena jatuh cinta, keempat hormon ini juga berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh bahasa kerennya sistem imunitas, makanya orang bilang "jatuh cinta berjuta rasanya" ini karena kerja keras hormon diatas menghasilkan sensasi "maha bucin".
Sebenarnya masih ada beberapa beberapa hormon lain yang berperan dalam perasaan "cinta" atau perasaan "feel good" misalnya: testosteron, esterogen.
Mau tau fungsinya? Stay tune di ch @manufuckture.
Terimakasih atensinya, sampai jumpa di podcast kami minggu depan.
Saya Oxy and all team @manufuckture undur diri.
Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3183515/, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5734372/

Nah ini yang paling bontot atau ke empat ada Endorfin. Endofrin berfungsi mengurangi sensasi nyeri, mengurangi rasa sakit dan menurunkan stress, kadar endorfin akan meningkat jika kamu melakukan aktifitas yang menimbulkan perasaan "memuaskan" contoh: makan, olahraga, mengerjakan hobi, istirahat yang cukup, termasuk hubungan intim.

Menduduki posisi ke tiga ada Oksitosin
Ya betul nama depan gw Oxy diambil dari potongan nama hormon ini, oksitosin atau "hormon cinta" berfungsi penting dalam proses kelahiran, produksi air susu ibu (ASI), ikatan batin dalam sebuah hubungan termasuk terbentuknya rasa empati dan kasih sayang setiap pasangan (virtual juga bisa). Oksitosin meningkat pada kasih sayang, sentuhan fisik bahkan dalam kegiatan intim (termasuk garis miring wkwkwk).

Di tempat kedua ada Serotonin
Sama dengan saudaranya Dopamin, Serotonin memiliki fungsi neurotransmiter, tetapi lebih dominan mengatur suasana hati, mencegah depresi dan berhubungan dengan pola tidur. Tubuh kita secara normal bisa membentuk serotonin, tapi butuh bahan baku nih. Bahan baku serotonin bernama triptofan, triptofan terdapat dalam makanan misalnya telur, tahu, ikan salmon, keju, kacang2an, dan produk susu. Nah ini sebabnya kalau kamu mengalami kesulitan tidur atau insomnia dianjurkan minum susu, kaitannya erat dengan hormon serotonin. Insomnia susu solusinya :)).