ㅤ
Aku tenggelam dalam kolam nestapaku seorang diri. Tiada yang mau bagi hangat macam apa yang mereka orang kasih pada gadis itu. Rasa iri naik ke ubun-ubun, berlagak seolah punyai hak untuk meledak suatu hari nanti. Persoalan mengambang dalam ruang pikir—bertarung buat keluar lewat mulut dan mengemis jawab dari mulut yang lain. Betapa lancangnya. Lagi-lagi, hanya berbekalkan hati dan air mata. Riuh yang malang, Riuh yang dihujam. Akulah Riuh. Akulah yang hidup sebagai Riuh Hara.
ㅤ