Jam udah nunjukin pukul 11.50 yang artinya waktu pagi akan berganti dengan siang. Seperti biasa, keadaan dorm pagi ini sangat hening. Semua member masing-masing masih terlelap.
Drrt-drrt. Satu panggilan masuk ke handphone Lino. Dengan nyawa yang baru setengah kekumpul, Lino angkat panggilan itu dan meletakkan handphonenya di samping kepala, setelah itu dia memiringkan badannya dan mulai memejamkan matanya lagi.
“Halo, Lin." Kata orang yang tadi menelpon Lino.
Dengan nyawa yang belum terkumpul Lino menjawab, “Hmm ...” gumamnya.
“HAM HEM, HAM HEM AJA LO. ANAK MR. LIMBAD LO? BANGUN LO.”
Suara itu berhasil membuat Lino tersentak dan terbangun dari tidurnya.
Lino yang tersentak karena langsung ingat sama janjinya untuk kumpul bareng teman-temannya.
“Kurang lebih sepuluh menit lagi gua bakalan sampe ke tempat lo. Kalau lo belum siap bakalan gua tinggal.”
Belum sempat menjawab, teleponnya sudah terlanjur dimatikan sepihak.
Tanpa pikir panjang, Lino langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Selesai mandi Lino cepet-cepet beberes. Lino langsung ke luar dorm setelah selesai beres-beres dan ternyata temannya udah ada di depan dorm.
“Telat lima menit.” Kata temannya Lino.
“Yee, ngitung-ngitung lo. Ada konser dadakan tadi. Dah ah, yuk, jalan!” Jawab Lino tanpa ada rasa bersalah.
“Hadaaaah, kan, lo sih. Macet kan. Mana panas banget anjir, ac mobil aja kalah.” Gerutu teman Lino yang lagi nyetir mobilnya.
“Guaaa lagi, gua diem loh.” Ketus Lino.
Selang beberapa detik kemudian Lino sadar kalo dia belum ngabarin anak dorm kalau dia mau pergi sama teman-temannya.
Baru aja Lino mau ngabarin Chan, ternyata baterai teleponnya habis.
Lino mengobrak-abrik isi tasnya tapi dia nggak nemu charger punya dia.
“Anj— Gua lupa masukin ke dalem tas. Bodo lah, chill.” Batinnya Lino.
Sebenarnya Lino pengen ngabarin salah satu anak dorm, tapi dia kebingungan. Lino bisa aja minjem charger punya temannya, tapi dia terlalu malas dan milih buat nikmatin waktunya.