Ahli epidemiologi modern sebagian besar setuju berdasarkan deskripsi ini bahwa penyakit itu mungkin cacar.
Wabah ini menelan korban hampir sepertiga dari kekaisaran. Pada akhir wabah, sebanyak lima juta orang telah meninggal akibat wabah misterius ini.
Bagaimana Wabah Antoninus menghancurkan Kekaisaran Romawi secara perlahan
Dari jutaan korban wabah, salah satu yang paling terkenal adalah rekan Kaisar Lucius Verus. Ia memerintah di samping Kaisar Antoninus pada 169 M.
Beberapa ahli epidemiologi modern juga berspekulasi bahwa Kaisar Marcus Aurelius sendiri tewas karena penyakit itu pada 180 M. Wabah Antoninus juga sangat berdampak pada militer Roma. Para legiun tertular penyakit dari rekan-rekan mereka yang kembali dari Timur. Tidak dipungkiri, kematian mereka berdampak besar bagi militer Roma.
Akibatnya, kaisar merekrut siapa pun yang cukup sehat untuk bertarung. Sayangnya, jumlahnya pun sedikit mengingat begitu banyak warga yang juga sekarang.
Budak yang dibebaskan, gladiator, dan penjahat bergabung dengan militer. Tentara yang tidak terlatih ini kemudian menjadi korban suku-suku Jermanik. Suku-suku ini mampu menyeberangi sungai Rhine untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua abad.
Dengan ekonomi yang bermasalah dan agresor asing yang menguasai, mempertahankan kekaisaran menjadi masalah serius.