Aku merasakan ragaku semakin rapuh
Membayangkan bila nantinya tak dapat bertahan lagi
Harapan demi harapan itu hangus menjadi abu
Menyisakan diri yang harus berpikir realistis
Aku kira, aku akan selamanya jatuh
Tanpa ada jiwa yang ingin datang menghampiri
Nyatanya kini ada sosok yang mau mengulur waktu
Kemudian mengajakku untuk bangkit kembali
Mata yang tertutup embun, pipi yang basah dan membeku
Kini telah melembut adanya sapuan dari jari-jari manismu
Mataku hanya untukmu, mataku hanya tertuju kepadamu
Lalu bibir manis ini ada untuk mengucapkan bahwa,
"Aku mencintaimu, Hanan Bhaskara."