— 02.15
“Ini udah semua- eh, kok mas Chan ngga ada?”
Serempak ke tujuh pemuda lainnya saling bertatapan, menyadari absennya sang leader dari dapur pagi itu.
“Tumben mas Chan belum bangun, biasanya udah siap seperti menantu idaman.” Celetuk Changbin sambil menggaruk tengkuknya. “Yaudah coba kita cek dulu.” Timpal Minho lalu beranjak menuju kamar Bang Chan, dengan rusuh racha-Hyunjin, Han, dan Jeongin-mengekor di belakangnya.
Tok tok tok
“Mas Chan?”
Tak ada jawaban. Minho kemudian mengetuk pintunya sekali lagi.
Tok tok tok tok
Masih tak ada jawaban dari Bang Chan. Minho kemudian memutuskan untuk langsung membuka pintu, namun dikejutkan oleh pemandangan di hadapannya. Bang Chan tampak berbaring, tanpa terganggu saat mereka masuk.
“INNALILLAHI MAS CHAN!”
Han menjerit histeris, yang langsung dihadiahi sentilan sayang dari Minho. “Hush, cangkem e!” sergahnya lalu bergegas mendekat kearah Bang Chan.
“Mas- eh badannya anget!”
“Cepet panggil Seungmin kesini, bilang Mas Chan demam.”
Rusuh racha bergegas turun, menyampaikan perintah dari sang kakak kepada Seungmin-yang buru-buru meninggalkan tugas dapurnya kepada Felix.
“Mas, mas Chan, mas sakit? Kuat puasanya?” Tanya Seungmin saat sampai di kamar milik Chan, dengan Chan yang terbangun. Ia mengangguk lemah, “Mas kuat kok Mong, gapapa.” balasnya kemudian berusaha duduk, namun badannya terhuyung-mengundang pekikan panik dari Hyunjin dan Han.
“Mas gausah puasa dulu deh, daripada makin drop nanti.” Ujar Minho prihatin, setelah berhasil membantu sang kakak duduk. Bang Chan hanya tersenyum kecil.
“Udah gapapa, mas masih kuat kok. Makan sama minum obat aja udah mendingan pasti nanti. Yuk sahur dulu?” balasnya yang diikuti anggukan setuju adik-adiknya.