Pukulan demi pukulan diterima oleh remaja-remaja yang sedang dikuasai akan emosi dan dendam di hati ini. 15 orang yang berkumpul dalam suatu tempat, mengerahkan semua tenaga dan keahlian dalam berkelahi yang mereka miliki.
"Woy siapapun! Lindungin gua!"
Lelaki berkebangsaan separuh Korea-Amerika tersebut dengan sigap memukul dan menghantam semua lawan yang menghindari jalannya menuju sang kawan yang kewalahan, meminta perlindungan, "Lo mundur! Biar gue yang habisin sisanya!"
Di lain sisi, seorang lelaki berkebangsaan asli Korea tersebut tak henti-henti menghujani sang lawan dengan pukulan serta tendangan side kick yang ia miliki sebagai keahlian terhebat dalam dirinya. Kakinya yang panjang dan lincah, mampu menjatuhkan setiap gerak lawan yang berusaha melumpuhkannya.
"WOY!! MAU LARI KEMANA LO?!" seru lelaki yang berkebangsaan Korea-Australia tersebut. Ia berlari mengejar seorang musuh yang berusaha melarikan diri setelah memukul temannya. Dengan sigap, menarik keras tangan sang lawan dan memukulnya dengan membabi buta.
Hampir 15 menit perseteruan ini terjadi, hingga terdengar suara sirine polisi yang menggema dibawah jembatan. Semua orang panik, berusaha melarikan diri agar tidak terkena sanksi hukum akan kekerasan dan mengganggu kenyamanan masyarakat. Mereka berlari tak menentu arah, lantas mengambil kendaraan masing-masing dan melaju dengan kencang meninggalkan lokasi di tempat.
Namun berbeda dengan ketiga orang ini. Mereka hanya dapat berlari, menjauh dari tempat kerumunan dan berakhir bersembunyi bersama di suatu gedung terbengkalai.