Banaspati pada asalnya adalah makhluk gaib yang pernah menguasai pantai selatan dan menjadi raja siluman.
Kepemimpinannya kerap memakan korban manusia karena kekejamannya, namun api amarah banaspati diwarisi oleh anaknya yakni Setan Kober.
Setan Kober meneruskan kekejaman orang tuanya dan kerap menimbulkan hilangnya nyawa manusia.
Konon Setan Kober ikut berperang untuk mengalahkan kerajaan Demak bersama kerajaan Majapahit.
Dikutip Bondowoso Network dari Berbagai Sumber, ketika memimpin bangsa siluman, banyak orang yang menjadi korban karena kekejaman banaspati.
Atas bantuan Abdi Kidul, Raja Banaspati bisa dibunuh, akan tetapi keturunannya bernama Setan Kober tetap ada dan liar.
Setan Kober hidup 500 tahun setelah kematian banaspati, banyak orang Jawa yang percaya bahwa setan kober adalah keturunan banaspati dan hidup di hutan Panci.
Sosoknya ditakuti pada zaman Majapahit, konon sebelum dia memiliki kekuasaan dan kerajaan, dia bekerjasama dengan Gajah Mada untuk memberontak kerajaan Islam, termasuk Demak.
Dia dikenal terampil dan kuat, selama perang antara Majapahit dan Demak ketika dipimpin Raden Fatah.
Setan Kober membunuh setidaknya 300 orang tentara Islam yang hidup di pedesaan, dia menjadi ahli strategi perang Istana Majapahit untuk mengalahkan panglima pilihan seluruh kerajaan di belahan dunia.
Disisi lain setelah banyak tentara islam kalah, para wali menyusun strategi untuk mengalahkan setan kober yang sudah memiliki padepokan ilmu hitam.
Beberapa wali seperti Sunan Gunung jati, Pangeran walangsungsang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus dan Sunan Hasanuddin Banten, mulai merapatkan barisan.
Diantaranya untuk mencari tokoh aliran hitam, lewat mandat sunan gunung jati mereka bergerak dengan cara terpisah, dan melalui perjalanan panjang selama 7 tahun.
Akhirnya seluruh aliran bangsa hitam ditaklukkan, setan kober anak dari banaspati dikalahkan oleh Pangeran Sutawijaya, dia pun diusir dari kerajaan Majapahit selamanya.
Kekalahan Setan Kober membuat semua orang kagum, dan menganggapnya sebagai pewaris kekuasaan siluman, namun menolak dan memilih bersama para Wali untuk menyerang kerajaan majapahit.