𝐔sai? Pada hari senin semua anak anak sudah pada masuk sekolah seperti biasa. Tidak lama kemudian mereka, semua peserta yang sehabis pulang dari kemah kesurupan massal lagi, akhirnya pihak sekolah meruqyah massal. Pada hari rabu miko di datangi salah satu siswi peserta kemah, lalu berkata "kak kok sih rini dari hari senin ga berangkat sekolah kenapa ya" miko pun kaget, kok rini tidak berangkat ke sekolah dari hari senin takut nya terjadi sesuatu, akhirnya miko bilang kepada nayla "nay, nanti malam kita datang ke rumah rini" Sehabis maghrib, miko dan nayla datang kerumah rini dan rumah rini sudah ramai orang. Saat mau masuk ke dalam rumah rini, miko dan nayla di maki maki oleh ibu rini karena anak nya pulang berkemah jadi seperti ini, miko dan nayla bingung, akhirnya dia bertanya dengan salah satu tetangga "pak ini ada apa yaa?" saat sedang bertanya bapak nya rini keluar, menyuruh miko dan nayla masuk kerumah. miko dan nayla kaget melihat rini di atas kasur teriak teriak tangan dan kaki di ikat. Bapak nya rini bercerita kalo setiap selesai adzan maghrib rini selalu kesurupan, makanya keluarga rini terpaksa mengikat rini, dan bapak nya bilang " mas miko kok dari sekolah tidak ada yang datang untuk menjenguk rini?, rini dari senin kan ndak berangkat. " Miko berpikir seperti ada yang aneh, seharus nya guru guru tau tentang hal ini dan meminta maaf ke para orang tua siswa. Miko terlintas pikiran terhadap mbah santo, akhir nya miko bilang ke nayla untuk menemui mbah santo. Berangkat lah miko ke bumi perkemahan untuk menjemput mbah santo, sesampainya di rumah rini sekitar jam 10 malam saat miko akan masuk kerumah dia melihat rini terduduk sambil tersenyum mengerikan posisi tangan dan kaki tidak terikat. "piye le? kok sik iling aku?" ( gimana mas? kamu masih ingat aku?) ucap rini sambil menyeringai. Mbah santo masuk lalu bilang "mas iki pintu kabeh di tutupi, jendela jendela di tutupi" lalu mbah santo meminta garam kasar ke bapak rini dan di do'ain terus di kasih ke miko dan nayla "mas tolong puterin garam ini di keseliling rumah berlawan arah jarum jam" Akhirnya sama miko di kelilingi nya lah rumah rini, lalu miko masuk lagi, setelah di lakukan tersebut rini kembali tersadar. Mbah santo meminta untuk pulang di anterin miko dan nayla di anterin oleh bapak rini. Sekitar hari jumat miko di panggil oleh kepala sekolah untuk meminta diantarkan mereka kerumah rini, rini terus di ruqyah saat mau berganti siang ke malam karena rini selalu kesurupan. Di hari senin rini sudah kembali masuk sekolah, 2 minggu berlalu sekolah di geger kan oleh kabar mbah santo meninggal. Semua pada heran kenapa sedekat itu walaupun kita tidak ada yang tau kapan kematian akan menghampiri.