โ๐ ๐จ๐ซ๐ฆ๐๐ญ ๐๐ฎ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐๐ข๐ซ๐ฎ
โ Nama Penulis : tania
โKriteria : Cerita
โEps : 3
โJudul : aku kamu dan piano
โIsi :
Tahun 2022 waktu berjalan sangat cepat hubungan ku dengan bima pun sangat baik,bahkan kami dekat dengan keluarga satu sama lain.
Tapi kebahagiaan itu tidak bertahan lama.pertengahan bulan juli aku baru tau ada sesuatu pada bima yang membuat ku sangat terpukul amat terpukul yang membuat ku hampir tidak percaya dengan siapa pun termasuk tuhan.bima mengidap penyakit leukimia (kanker darah).mengira semua akan indah adalah kesalahan besar,dan kacaunya bima mengidap kanker darah stadium 4.aku berusaha menguatkan hati dan ingin selalu di samping bima dalam sisa hidupnya.karna tak akan pernah lagi aku melihat senyum nya secara langsung lagi.
25 juli kami pergi kerumahku kami bermain piano,aku sangat mengingat memori bersamanya bahkan satu kata yang diucapkannya tak ada yang kulupa,termasuk saat aku hampir menangis saat melihat nya bermain piano.dia berhenti bermain piano lalu berkata "tau gak sih?kalo hal paling aku suka itu apa?" Tanyanya "apa?" Jawabku sambil menahan air mata "tempat damai,kamu,dan piano" jawabnya.jawaban itu membuat ku bingung "piano?" Tanyaku bingung "tau gak sih piano itu penghilang stress, dibanding aku merasa bermain piano hanyalah tuntutan dari orang tua,dan bukan kemauan,lebih baik memikirkan piano adalah cara meluapkan emosi dengan cara paling aman" jawabnya,aku terdiam sejenak lalu bertanya lagi "kalo tempat damai?" Tanyaku lagi,ia terdiam sejenak lalu menatap jendela besar diruang musik itu lalu menunjuk ke arah langit, aku agak bingung dan akhirnya dia bicara "surga,aku akan pergi ke surga sebentar lagi.semoga,aku pergi ke surga" jawabnya tetap melihat ke arah langit, seketika aku langsung mengubah pembicaraan dan tidak ingin mengingat itu lagi.
September saat itu aku sedang mengikuti kontes bermain alat musik,yap aku bermain piano.hal tak ku dugaยฒ terjadi saat pengumuman juara,aku mendapat juara 1 dan aku kerumah sakit untuk memberi tau bima.sampai dirumah sakit orang-orang menatap ku dengan tatapan sedih bukan tatapan senang aku bingung,lalu aku berpikir sejenak "bima" belum selesai ayah ku berbicara,aku langsung masuk ke ruangan bima.amat terkejut dengan yang kulihat sampai tidak bisa mengendalikan diri,bima terbaring pucat di kasur nya tak bergerak, alat-alat yang terpasang ditubuhnya di lepaskan oleh perawat dan dokter disana.aku tau ini akan terjadi aku tau,hampir tak bisa bergerak aku maju perlahan,selangkah demi selangkah akhirnya aku sangat dekat dengan bima,hela nafas tak ada aku tau.aku diam sejenak lalu mulai menangis "aku sudah bisa memainkan bima"menangis sambil memegang tangan bima.ibu bima masuk lalu memeluk ku dari belakang "bima bangga sayang,bima sangat bangga mama tau itu" sambil menahan tangis agar aku tidak semakin histeris,ku balas pelukan ibu bima dan kami keluar sungguh amat sedih kehidupan sampai-sampai aku ingin marah kepada tuhan,tapi percuma bima tidak bisa kembali.
2 bulan setelah kepergian bima,aku hampir putus asa dan ingin bunuh diri tapi aku teringat dengan kata-kata bima "semoga,aku pergi ke surga" aku sontak berfikir aku harus selalu memohon agar bima bisa ke surga.dari sini aku sadar bahwa kebahagiaan tidak terjadi selamanya,dan setiap pertemuan pasti ada perpisahan.bima semoga kamu bahagia disurga,tunggu aku.
Tamat