Asheyra membawa ashara ketempat yang begitu sunyi tidak ada seorang pun disana, asheyra lalu turun dari motornya, dan diikuti oleh ashara.
'Gue tau lu bakalan kesini' ujar ashara dengan sedikit menyeringai.
'Lo yang bunuh 3 temen gue?' tanya asheyra membelakangi ashara.
Saat ini mereka sedang berada di tepi danau yang dulu sering mereka singgahi untuk sekedar melihat pemandangan.
'No, lebih tepatnya gue yang bunuh 1 sahabat 1 kakak dan 1 pacar lo' ujarnya begitu puas.
'Apa salah mereka sampai lo bunuh mereka' kali ini asheyra menatap mata ashara dengan tatapan yang kosong.
'Karen lo sayang mereka, sebenernya kurang 2 orang lagi'
'Jangan pernah sentuh kakak gue dan sebasta' asheyra mencengkram baju yang dikenakan oleh ashara.
'Wowowo lo langsung tau siapa yang jadi target gue selanjutnya' ashara tau, dengan gampang asheyra pasti tau siapa target yang ia maksud.
'Cukup mereka bertiga ra, jangan lagi, kak gestara itu juga kakak lo ra, sebasta juga pernah lo anggap kakak lo kan, gue mohon, jangan mereka ra' asheyra berbicara dengan bergelimang air mata.
Ia benar benar tidak rela jika harus kehilangan lagi, apa lagi orang itu adalah kakaknya dan sahabat kecilnya.
'Gue gak akan bunuh mereka, asal lo yang mati' ashara menodongkan pistol yang sedari tadi ia bawa di sakunya.
Perlahan asheyra mundur dan mengangkat tangannya, ia takut tapi ia berusaha untuk biasa saja.
'Gue lepasin mereka tapi sebagai gantinya lo yang mati' ashara perlahan mendekati asheyra dan asheyra terus berjalan mundur.
'Ra, kita bisa ngobrol baik baik, gue mohon turunin pistol lu' ashara tidak menggubris ucapan asheyra, ia terus mendekati asheyra, bahkan tangannya sudah siap untuk melayangkan 1 tembakan kepada asheyra.
Saat hendak menembak asheyra, tiba" dari arah belakangnya datang 2 mobil polisi dan 1 mobil BMW milik daffa.
Ashara yang panik karena ada polisi yang datang, dengan reflek ia menekan pelatuk pistolnya, peluru tersebut dengan mulusnya mengeni dada asheyra, seketika asheyra langsung tergeletak.
Gestara dan sebasta yang melihat hal tersebut langsung lari kearah asheyra, tubuh asheyra mulai mengeluarkan banyak darah.
Daffa langsung dengan cepat menelfon ambulance, sedangkan ashara, ashara sudah di tangkap oleh para polisi yang mereka bawah.
'Ra bangun ra, ra gue mohon bangun, nanti waktu pulang gue harus bilang apa ra ke ibu' ujar sebasta yang menghoyang goyangkan tubuh asheyra.
'Gue belum mati nyet' ujar asheyra lemah.
Tak lama ambulance pun datang dan membawa asheyra pada rumah sakit terdekt agar asheyra bisa cepat di tangani, tentu saja sebasta ikut masuk kedalam ambulance tersebut. Gestara dan yang lainnya naik kemobil daffa dan mengikuti ambulance asheyra.